Kemendag dan Kementan memperkuat sinergi untuk mencapai surplus neraca perdagangan dengan pertumbuhan ekspor nonmigas.
Pangsa ekspor nonmigas periode Januari–Mei 2020 tidak banyak berubah, di mana ekspor utama Indonesia masih tertuju ke Tiongkok dengan pangsa ekspor sebesar 17,04%, disusul Amerika Serikat 11,84% dan Jepang 8,69%
Peningkatan terbesar ekspor nonmigas Juni 2020 terhadap Mei 2020 terjadi pada mesin dan perlengkapan elektrik sebesar US$197,2 juta (39,39%)
Adapun secara kumulatif, ekspor nonmigas selama Januari-Juni mengalami kenaikan sebesar 94,35 persen, dimana sektor pertanian mencapai 1,95 dollar atau mengalami peningkatan sebesar 14,05 persen.
Pada periode 27 Juli 2021—23 Desember 2021, sebanyak 39 perwadag secara bergilir akan menyampaikan informasi hasil pengamatan pasar di negara akreditasi masing-masing.
ekspor nonmigas menyumbang 94,35 persen dari total keseluruhan ekspor periode Januari – Juli 2021.
Ekspor non migas Indonesia pada Maret 2023 mencapai USD22,16 miliar, naik 9,71% dibanding Februari 2023
Surplus Juni ini terdiri atas surplus nonmigas sebesar USD 4,41 miliar dan defisit migas USD 0,96 miliar.
Oktober 2023, Ekspor Sektor Pertambangan Meningkat